Miss Aisy

Kau bilang kau tak mencintaiku  Pura-puralah tak tahu tentang perasaanku  Pura-puralah tak tahu tentang inginku akan kau  Napikanlah kehadiranku 

Setelah kepergianmu Aku selalu menyakini Bahwa diriku baik-baik saja Meski nyatanya tidak

Tuhanku Aku menggenapkan malam lagi Tak lepas dengan nyanyian lirihku Tentang rindu tanpa arah ini

Kini aku berada diantara duri yang sewaktu-wakru akan menusukku jika ku melangkah, maka aku akan terluka dan jika aku mundurpun aku akan terluka

Setiap saat Aku berusaha menyita jarak kau dan aku Akan tetapi Jarak ini tak pernah habis

Saat aku sendiri Sunyi memerangkapku Mencoba memukul ingatanku Pada lembaran-lebaran yang ingin kutinggalkan

Dalam gundah aku meratap, memohon Tentang rasa yang kian mengepung dada Temaram Bersorak mendobrak pertahananku

Kau datang entah dari mana Membawa nama tak beraga Membuatku terjebak pada hati tak berpintu

Kau menyapaku  Dari rumah tak berpintu  Pulau tak bernama 

Ketika kau sampai di sini  Menemukanku  Di tempatku berada sekarang 

Sesekali pandanganku kabur  Memahami apapun secara prematur  Menerima apapun dengan rasa syukur  Sesekali amarahku tertahan  Menerima apapun tanpa bantahan  Mencoba untuk selalu bertahan  Sesekali itu terjadi berkali-kali ~ Aisy ~

Sayup-sayup nada hampa terus saja menggiringku pada satu lembaran bias masa lalu Hanya bisa memilih untuk pura-pura tuli untuk tak terhempaskan bias-bias itu berpura-pura tuli untuk sedikit meringankan luka

Ditempat ini aku terasing berilah aku tanda koma untuk sejenak berfikir tentang keterasingan Berilah aku tanda tanya untuk setidaknya tak merasa terasing